Senin, 21 November 2011

CHICHARON

chicharon yang dijual di kios/pasar kayak gini ( pic from Google )


type cocktail, kulit doang tanpa lemak

recommended brand for Philippines chicharon (pic from Google )


Aku bukan penggemar kerupuk kulit sebenarnya, tapi di Philippines kerupuk kulit babi alias chicharon adalah salah satu snack yang patut dicoba. Chicharon mudah ditemukan di kios, di pasar, di supermarket, di karinderia ( kantin)...soalnya The Pinoy ( istilah tagalog untuk menyebut orang Philippines) likes eating pork. Dibandingkan dengan daging lain, daging babi relatif banyak di gunakan dalam banyak menu makanan khas Philippines. Jadi gak heran, kalau chicharon merupakan salah satu snack favorit di sini.

Chicharon yang dijual di kios-kios mirip dengan kerupuk kulit yang dijual di pasar dekat rumahku di Jakarta, jadi dalam 1 bungkus plastik kecil itu terdapat berbagai bentuk kulit dengan variasinya ; ada yang kulit doang, ada yang masih ada lapisan lemaknya ( yang ini aku gak suka, ill-feel banget ), ada juga yang masih ada potongan daging sedikit..Gak disortir deh pokoknya dicampur jadi satu semua varian kulit ini.......kadang warnanya juga coklat banget, sepertinya digoreng dalam minyak yang sudah daur ulang berapa kali ?

Nah, setelah beberapa waktu akhirnya aku ketemu chicharon yang gak bikin ill-feel , merknya R. LAPID. Ini biasanya ada counternya di supermarket ato di Mall. Enaknya kita bisa pilih mau type apa kulitnya. Mau yang kulit doang ( ambil yang COCKTAIL ), atau yang pake lemak ( ini minta yang BILOG ). kalau aku sukanya yang cocktail, renyah banget, dan biasanya penampilannya juga bersih ( warnanya gak coklat ). Di dalam nya juga ada saos cuka, jadi si chicharon bisa dicelup ke saos ini kalau suka.

Rupanya R.Lapid ini emang perusahaan yang profesional di bidang chicharon ini..hehe..liat aja varian produknya, cukup lengkap dan diolah secara modern. Outletnya juga banyak, di mall biasanya ada. Warna labelnya cukup khas, dominan warna hijau..Boleh juga untuk dicoba kalau anda pork-eater..

Selasa, 15 November 2011

PANDESAL




PAN DE SAL
ini sebenarnya roti kosong..tanpa isi apapun
besarnya kira-kira sekepalan tangan anak TK,..rasanya agak manis, kulitnya tidak mulus, tetapi ada 'bread crumb' nya , beneran nothing special...tapi si kecil ini benar-benar merupakan roti yang benar-benar 'merakyat'....

Pandesal bisa ditemukan di setiap panaderya ( bakery ). Bukan cuma pandesal sih yang dijual disini, ada juga macam-macam roti lain . Ada roti isi seperti roti unyil di Bogor, isinya macam-macam, ada coklat, cheese, macam-macam pilihan selai, ham, dll, tapi kurang cocok tuh ama lidahku..hehe..still prefer Pandesal...

Pandesal juga dijual di supermarket, tapi rasanya beda deh, itu roti pabrikan yang sudah pakai pengawet dan pelembut...I prefer get it from home bakery..Di sekitar tempat tinggal kami di Dela Rosa street bisa ditemukan beberapa bakery rumahan, tapi aku hanya suka pandesal di belokan jalan Washington. Dengan catatan Pandesal nya mesti hangat, fresh from oven alias baru aja matang. Kalau engga, you'll be upset to eat that because it will give you sticky feeling in your throat, alias nyangkut deh di tenggorokan...Soale si Pandesal ini bukan seperti roti-roti di bakery mahal yang soft and smooth, ini really a simple bread, kalau menurutku sih gak pakai pelembut, jadi original deh. Makanya enak dimakan waktu masih hangat. Apalagi dicelup di kopi dulu,mmmm...yummy...:)...

Nah aku sudah tau bagaimana mendapatkan pandesal yang fresh from oven, belinya waktu pagi jam 6 atau merienda time ( waktu minum teh) sore jam 3-an. Biasanya sudah banyak juga orang yang mengantri di sana, terutama merienda time. Dulu harganya cuma 1 peso ( kira-kira Rp. 200) per buah, tapi pada tahun ketiga aku di sana, harganya jadi 2 Peso karena ada kenaikan harga tepung terigu. Ada juga sih yang jual 1,5 Peso.Harga Pandesal yang naik 50-100% sempat menjadi berita di surat-surat kabar, maklum deh ini kan makanan rakyat banyak...

Kalau beli Pandesal (atau roti apapun) di panaderya, mereka akan membungkusnya dalam kantong kertas coklat, hehe..rasanya tradisional banget ya..


Rabu, 02 November 2011

JEEPNEY

angkot yang lagi ngetem


angkot di Kedubes RI, rutenya spesial..:)


Lucu banget deh angkot di Philippines ini..
modelnya jeep kuno, jalannya lelet..tapi efektif banget untuk perjalanan pendek..
Di samping MRT, banyak orang memakai moda angkutan ini, mungkin karena di sana pengendara sepeda motor relatif tidak banyak. Gak seperti Jakarta yang pengendara motornya banyak buangettt dan bikin macet...

tarifnya juga murah, cuma 10 peso ( kira-kira Rp. 2000) untuk jarak dekat. Jeepney kecil bisa mengangkut kira-kira 12 orang plus supir, yang besar bisa 16 orang. Aku gak pernah lihat jeepney yang ada pintunya, jadi pintu depan blong aja 2-2nya. Siap-siap juga duduk empet-empetan kalau pas naik jam ngantor / jam pulang kerja, kadang ada juga yang berdiri bergelantungan di pintu kalau terpaksa. Jeepney full AC ( angin cendela alias Ac gratis), jadi lumayan keringetan deh kalau rame gini.

Sama seperti di jakarta, kita gak perlu berdiri di halte untuk menunggu si jeepney. Berdiri aja di pinggir jalan di rute yang dilalui, lambaikan tangan dan kita naik deh..hihi...

Kalau mau berhenti, bilang "PARA (dito) ,po..".artinya "berhenti (disini) Pak"..jangan lupa kasih ongkosnya langsung ke supir karena biasanya jeepney ini gakada kenek

Sewaktu berkunjung ke Kedutaan RI, ternyata ada jeepney juga di halaman depan kedutaan...yang ini lengkap pakai pintu. Lucunya rutenya ditulis : MANILA- JAKARTA...hehe.. ( hayooo ikuttt ...)

Senin, 31 Oktober 2011

CHRISTMAS PAROL


Mayoritas penduduk Philippines adalah katolik, jadi Natal benar-benar merupakan hari raya yang 'dirayakan banget' ..Menjelang natal, aku melihat banyak lampu-lampu natal berbentuk bulat yang dijual di pinggir jalan,,Lampu-lampu itu namanya PAROL. Kalau malam, penjual menyalakan hiasan-hiasan lampu itu, jadi meriah deh suasananya karena kelap-kelip lampunya menerangi jalan yang gelap.

Motifnya macam-macam, ada bunga seperti foto di atas,siluet orang, Yesus, dll

Harganya..?
waw..lumayan mahal, bisa sampai 1000 Peso..( waktu itu sekitar 200rb-an )..maklum deh, ini kan handmade..:)